Komunikasi
interpersonal, merupakan jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup
tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila diamati dan dikomparasikan dengan
jenis komunikasi lainnya, maka dapat dikemukakan ciri-ciri komunikasi
interpersonal, antara lain :
1.
Arus pesan dua arah. Komunikasi
interpersonal menempatkan sumber pesan dan penerima dalam posisi yang sejajar,
sehingga memicu terjadinya pola penyebaran pesan mengikuti arus dua arah.
Artinya, komunikator dan komunikan dapat berganti peran secara cepat.
2.
Suasana nonformal. Komunikasi
interpersonal biasanya berlangsung dalam suasana nonformal. Dengan demikian,
apabila komunikasi itu berlangsung antara para pejabat di sebuah instansi, maka
para pelaku komunikasi itu tidak secara kaku berpegang pada hierarki jabatan
dan prosedur birokrasi, namun lebih memilih pendekatan secara individu yang
bersifat pertemanan.
3.
Umpan balik segera. Oleh karena
komunikasi interpersonal biasanya mempertemukan para pelaku komunikasi secara
bertatap muka, maka dapat segera. Seorang komunikator dapat segera memperoleh
balikan atas pesan yang disampaikan dari komunikan, baik secara verbal maupun
nonverbal.
4.
Peserta komunikasi berada dalam jarak
yang dekat. Komunikasi interpersonal merupakan metode komunikasi antarindividu
yang menuntut agar peserta komunikasi berada dalam jarak dekat, baik jarak
dalam arti fisik maupun psikologis. Jarak dalam arti fisik, artinya para pelaku
saling bertatap muka, berada pada satu lokasi tempat tertentu. Sedangkan jarak
yang dekat secara psikologis menunjukan keintiman hubungan antar individu.
5.
Peserta komunikasi mengirim dan menerima
pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal. Untuk
meningkatkan keefektifan komunikasi inerpersonal, peserta komunikasi dapat
memberdayakan pemanfaatan kekuatan pesan verbal maupun nonverbal secara
simultan. Peserta komunikasi berupaya saling meyakinkan, dengan mengoptimalkan
penggunaan pesan verbal maupun nonverbal secara bersamaan, saling mengisi, saling
memperkuat sesuai tujuan komunikasi.
Sementara itu Judy
C.Pearson (S. Djuarsa Sendjaja, 2002:2.1) menyebutkan enam karakteristik
komunikasi interpersonal, yaitu:
1.
Komunikasi interpersonal dimulai dengan
diri pribadi (self). Artinya bahwa segala bentuk proses penafsiran pesan maupun
penilaian mengenai orang lain, berangkat dari diri sendiri.
2.
Komunikasi interpersonal bersifat
transaksi. Ciri komunikasi seperti ini terlihat dari kenyataan bahwa komunikasi
interpersonal bersifat dinamis, merupakan pertukaran pesan secara timbal balik
dan berkelanjutan.
3.
Komunikasi interpersonal menyangkut
aspek isi pesan dan hubungan antrapribadi. Maksudnya bahwa efektivitas
komunikasi interpersonal tidak hanya ditentukan oleh kualitas pesan, melainkan
juga ditentukan kadar hubungan antarindividu.
4.
Komunikasi interpersonal mensyaratkan
adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan kata lain,
komunikasi interpersonal akan lebih efektif manakala antara pihak-pihak yang
berkomunikasi itu saling bertatap muka.
5.
Komunikasi interpersonal menempatkan
kedua belah pihak yang berkomunikasi saling tergantung antar satu dengan yang
lainnya (interdependensi). Hal ini mengindikasikan bahwa komunikasi
interpersonal melibatkan ranah emosi, sehingga terdapat saling ketergantungan
emosional di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
6.
Komunikasi interpersonal tidak dapat
diubah maupun diulang. Artinya, ketika seseorang sudah terlanjur mengucapkan
sesuatu kepada orang lain, maka ucapan itu sudah tidak dapat diubah atau
diulang, karena sudah terlanjur diterima oleh komunikan. Ibaratnya seperti anak
panah yang sudah terlepas dari busurnya, sudah tidak dapat ditarik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar