PERILAKU ASERTIF
Perilaku
asertif adalah apabila dalam berkomunikasi dengan orang lain berusaha
menyenangkannya, mempunyai pendirian teguh, berkepribadian, memperjuangkan
keinginannya dengan tidak berbuat orang lain merasa dirugikan, mengalah untuk menang.
Pada intinya asertif adalah sebuah gaya yang alamiah ketika seseorang melakukan
negosiasi atau menjalin hubungan dengan orang lain, yakni berterus terang,
jujur, sopan santun. Sebagai orang yang profesional maka perilaku tersebut
harus melekat pada diri atau bagian dari seseorang.
Perilaku
asertif bisa diupayakan dengan mengkomunikasikan kesan pribadi yang menghargai
diri dengan menghargai orang lain. Perilaku asertif didasari bahwa kita
mempunyai kebutuhan, kepentingan dan hak yang sama sebagai manusia di
tengah-tengah komunitas. Upaya untuk menjadi orang yang asertif antara lain:
1. Mampu
mengenali diri sendiri. Dari pengenalan diri ini akan bisa memahami diri
sendiri dan mampu pula untuk meahami orang lain. Tiap orang mempunyai
kepribadian yang cenderung berbeda. Dengan pemahaman tersebut dimungkinkan akan
diperoleh pendekatan yang saling menguntungkan.
2. Mau
mengerti dan menerima umpan balik. Bermodal dari saling memahami pribadi diri
sendiri dengan orang lain, akhirnya diperoleh kemampuan untuk mengerti dan
mengendalikan emosi maupun keadaan.
Perilaku asertif tersebut seirama dengan
tingkat kematangan/kedewasaan kepribadian seseorang. Orang yang matang akan
mampu menekan ego sehingga di dalam berperilaku senantiasa memperhatikan
pertimbangan yang bijak, tidak mengabdi pada kepentingan pribadi, atau kantor
melainkan melihat urgensi secara proporsional. Dengan demikian di dalam mempengaruhi
orang lain akan bersikap lebih mudah mentoleransi perbedaan,dan secara
hati-hati memasukan ide-ide yang bertentangan dengan lawan bicara. Artinya
pengaruh yang disampaikan dikemas secara lebih halus dan penuh pengertian.
0 komentar:
Posting Komentar