Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MEMBEDAH PERAN PENTING KURIKULUM



Prof.Dr.Soedijarto,M.A. mengatakan bahwa sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial negara bangsa. Ia bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis, bertanggung jawab, beriman, bertakwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri, dan lain sebagainya. Soedijarto menyampaikan bahwa pencapaian itu akan bisa diraih ketika ada suatu proses yang terencana dengan efisien, efektif, dan relevan. Agar tujuan tersebut tercapai maka dibutuhkan kurikulum yan gkuat, baik secara infrastruktur maupun terstruktur.
Kurikulum hanya akan efisien dan efektif menjalankan fungsi pendidikan bila dilaksanakan oleh guru yang memiliki kemampuan profesional. Kurikulum merupakan penunjuk arah ke mana pendidikan akan dituntun dan diarahkan atau akan menghasilkan output pendidikan seperti apa. Oleh karenanya hal mendasar yang kemudian harus menjadi perhatian dan pertimbangan penting dalam kurikulum adalah identifikasi tujuan pendidikan yang harus dicapai para peserta didik.
Setelah kurikulum satuan pendidikan ditetapkan maka akan diketahui kedudukan setiap mata pelajaran. Hal penting yang juga harus dipahami adalah setiap mata pelajaran harus dpegang oleh seseorang yang memiliki disiplin terkait upaya kemudian melahirkan satu kinerja profesional. Beberapa hal yang penting dijalankan untuk melahirkan kurikulum yang bermutu adalah :
1.      Menyusun pokok-pokok bahasan bidang studi yang secaara potensial dapat dijadikan objek belajar yang relevan untuk mencapai tujuan.
2.      Memilih pokok bahasan bidang studi yang paling relevan sebagai objek belajar guna mencapai tujuan kurikulum yang telah ditetapkan.
3.      Menyusun deskripsi setiap pokok bahasan yang telah dipilih sehingga menjadi jelas.
4.      Mengurutkan pokok-pokok bahasan secara logis dan psikologis agar dapat dipertanggungjawabkan.
Supaya kurikulum yang dibangun tersebut kemudian bisa menjadi serangkaian pengalaman pembelajaran yang relevan dengan kehidupan perserta didik, masih perlu dikembangkan lebih lanjut mengenai program pembelajaran ini. Aktivitas ini kemudian diserahkan kepada penanggung jawab studi atau pengampu mata pelajaran supaya dilakukan penyesuaian bahan ajar yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Menurut Dr.E. Mulyana, M.Pd., kurikulum merupakan kumpulan perangkat perencanaan dan pengaturan tentang tujuan, kompetensi dasar, materi dasar, hasil belajar, serta penerapan pedoman pelaksanaan akitivitas belajar guna meraih kompetensi dasar dan tujuan pendidikan. Selanjutnya, Prof. Dr. Soedijarto, M.A. mengatakan bahwa kurikulum memegang peran penting bagi pembangunan dan pembentukan sebuah karakter bangsa. Bila dijelaskan lebih detail, kurikulum itu menanamkan nilai-nilai nasionalisme terhadap anak-anak bangsa sehingga mencintai bangsanya sebagaimana mencintai diri sendiri dan keluarganya. Kurikulum yang memuat nilai seperti itu mampu menjadikan bangsa ini kokoh dan utuh. Dengan demikian, anak-anak didik akan memiliki impian besar supaya bangsanya tetap menjadi bangsa maju dan tidak bergantung pada bangsa-bangsa lain.
Kurikulum harus menampung segala potensi dan bakat anak didik yang bisa diaktualisasikan secara konkret dan praktis. Pengembangan kurikulum bisa membuka peluang-peluang baru bagi proses pendidikan yang hebat dan dinamis. Dalam konteks dimikian, pengembangan kurikulum tidak semata berdasarkan kebutuhan realitas yang dapat ditangkap lewat panca indera, namun juga hati, pikiran dan insting masa depan. Oemar Hamalik memberikan penjelasan lebih terinci mengenai pengembangan kurikulum, yaitu:
1.      Berorientasi tujuan. Pengembangan kurikulum diniatkan supaaya berpegang pada tujuan pendidikan nasional. Merupakan gabungan dari tujuan satuan dan jenjang pendidikan. Hal tersebut mengandung aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai guna untuk membangkitkan tingkah laku anak didik yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.
2.      Relevan. Pengembangan kurikulum semestinya mencakup tujuan, isi, dan sistem penyampaian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan siswa sehingga sangat memepengaruhi pendidikan yang menyentuh realitas.
3.      Efisien dan Efektif. Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan aspek efisien dalam menggunakan dana,waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang tersedia agar bisa melahirkan hasil yang memuaskan.
4.      Fleksibilitas. Ini terkait dengan kebutuhan dalam sebuah lokal tertentu. Apabila anak didiknya berada dalam alam agraris maka kurikulum yang digunakan harus memuat pendidikan yang bernuansa agraris dengan memasukan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk pengembangan lahan pertanian.
5.      Kontinuitas. Kurikulum harus dibangun secara berkesinambungan. Seluruh bagian dalam kurikulum disusun secara sistematis sesuai dengan jenjang dan tingkat pendidikan anak didik.
6.      Keseimbangan. Agaar kurikulum dapat berjalan dengan sedemikian berhasil maka perlu memperhatikan berbagai program dan sub program antara mata ajar dan aspek perilaku yang ingin dikembangkan. Hal itu akan membentuk jalinan yang lengkap sehingga memberikan sumangsih besar bagi perkembangan pribadi anak didik.
7.      Terpadu. Kurikulum harus dirancang dan dilaksanakan secara terpadu, mulai dari tpik atau masalah serta konsistensi antara unsur-unsurnya. Ini melibatkan semua pihak, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan luar sekolah yang bersifat lintas sektoral.
8.      Mutu. Supaya kurikulum memiliki bobot yang kian baik maka kualitas pendidik, kegiatan belajar mengajar seperti metode mengajar, perlatan dan beberap aspek penting lainnya yang menunjang peningkatan dan perbaikan kurikulum harus digelar. Ini diharapkan mampu melahirkan bentuk nyata pengembangan kurikulum yang akan mendorong perwujudan tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum harus memberikan perspektif baru dalam proses pendidikan. Ini akan menjadi kunci utama dalam keberhasilan pendidikan. Konsep teori kebutuhan dan kepentingan di tingkat lapangan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu menangani dialog dan persoalan-persoalan nyata ditengah masyarakat. Kurikulum membangun kesadaran supaya peserta didik nantinya bisa lebih akrab dengan hal-hal disekitarnya. Namun, jangan sampai memberikan materi belajar yang jauh dari lingkungan kehidupan. Tidak mencekoki peserta didik dengan sekian materi ajar yang sudah diterjemahkan dalam ranah sosial. Termasuk pula tidak menggiring peserta didik untuk melupakan realitas sosial dimana mereka berada dan melakukan aktivitas sosial.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

nageebhabben mengatakan...

El Paso Casino - MapyRO
El 경상남도 출장안마 Paso Casino Resort is a 6-acre site 안성 출장마사지 of historic, residential site 구리 출장마사지 featuring a gaming floor, restaurants, 평택 출장안마 a state-of-the-art 고양 출장마사지 spa, 2 indoor pools,

Posting Komentar